So I went to Singapore and I got
some food reviews! As Singapore is an international country, I’d make this
review in English. I beg your pardon if my English is not good enough. For the
first post, I would have the Singapore Street Food review!
Another time for Japanese food!
Perut penulis yang sudah lapar membuat penulis ingin mengkonsumsi makanan yang
bisa cepat disajikan, oleh karena itu penulis langsung menyambangi food court
yang berada di lantai teratas di mall tempat penulis sedang melepas kepenatan.
Kopitiam.. Resto yang sudah
menjamur sekarang. Di tengah munculnya banyak restoran HITS, kopitiam perlahan
menjamur dan menjadi salah satu favorit masyarakat Indonesia terkini. Biasanya
ciri khas kopitiam adalah menunya yang tidak terlalu banyak dan relatif ringan.
Menu yang sudah pasti ada adalah nasi lemak dan kaya toast. Namun, Hailam
Kopitiam merupakan salah satu kopitiam yang menyajikan menu yang sangat sangat
banyak, baik minuman maupun makanan.
Judul
dari blog post kali ini terinspirasi dari nama Restoran yang penulis bahas kali
ini yaitu King of Thai. Mengusung
nama yang mendeklarasikan bahwa restoran ini adalah ‘raja’ dari restoran Thai
mungkin sedikit berlebihan karena tempat dari restoran ini sendiri yang menurut
penulis tidak se-‘wah’ namanya. Berlokasi di tengah Mal, King of Thai belum
mampu memuaskan penulis dari sisi dekorasi dan interiornya yang sangat minim
tapi tidak indah. Entah kenapa penulis merasakan adanya blur antara konsep interior restoran ini dengan tema makanannya.
Interiornya membuat tidak betah untuk berlama-lama karena just plain dan tidak terlalu nyaman untuk nongkrong.
Well, well, well.. Dessert
adalah sebuah godaan yang paling berat untuk setiap orang. Dan biasanya, dessert itu adalah salah satu faktor
penimbun lemak yang paling berperan. Pasalnya, banyak sekali dessert yang memiliki kandungan
karbohidrat, gula, dan lemak yang banyak. Dan it really really is irresistible
bagi yang punya sweet tooth seperti
penulis ini.
Melihat nama resto yang satu ini,
rasanya penulis langsung teringat dengan beberapa judul lagu klasik seperti La
Campanella by Chopin. Namun, ini bukanlah judul lagu melainkan sebuah restoran
italia yang menyajikan suasana yang nyaman. Penulis menemukan resto ini saat
berjalan-jalan di Tribeca Park yang terletak di Central Park. Di resto ini
tersedia area outdoor dan indoor-nya, dan penulis memilih area outdoor-nya.
Ini adalah Tag Line dari sebuah
outlet Bubble Tea yang memiliki konsep seperti sebuah ruangan yang sering kita
jumpai di bangku sekolah, yaitu The Lab!
Dari namanya saja, pasti sudah pada menebak bahwa konsep dari Bubble Tea yang
penulis bahas kali ini adalah Laboratorium. Nah, The Lab ini penulis puji dari
segi detail konsepnya. Setiap komponen yang eksis di outlet ini benar-benar
mencerminkan suasana Laboratorium.
APAAAAA?? Banyak duduk tapi badan tetap ideal? Gimana cara tuh,
apalagi kalo kedapatan kerja kantoran yang notabene banyak duduk di depan
komputer dan dihiasi dengan rapat yang selalu berlimpah makanan. Tampak
mustahil rasanya. Ditambah lagi melihat senior atau atasan yang penampakan
aslinya pasti tampak lebih subur dibandingkan dengan foto di name tag nya.
Tak ada habis-habisnya inovasi
yang ditawarkan oleh banyak restoran di Jakarta ini, salah satunya yang
mengusung tema komedi horror seperti restoran Nyi Rempong ini. Mengusung nama yang cukup unik dan suasana yang
kelam, ternyata ini adalah sebuah restoran sunda yang memiliki konsep unik.
Tempat duduknya lesehan, dan didekorasi dengan banyak properti yang agak angker
seperti patung dan kain kotak-kotak yang notabene
merupakan kain sakral di Bali.